Malam Hari Nikmati Perkedel Bondon

>> Monday, August 25, 2008

BAGI penyuka makan di tengah malam, perkedel "bondon" menjadi salah satu alternatif pilihan dengan menu favorit perkedel yang dimasak menggunakan peralatan tradisional di kawasan Stasiun lama, Kota Bandung

Untuk yang memburu gado-gado, cobalah ke Jln. Raden Patah dekat Unpad. Makan gado-gado di tempat ini, dijamin kenyang! Kalau Anda pesan satu porsi saja, takarannya bisa untuk 2-3 orang. Kalau memang gado-gado ini ingin berkesan di lidah, kosongkan dulu perut Anda, baru pesan. Tapi, jika Anda sedang ingin kudapan yang garing dan pedas, datang ke Jln. Burangrang. Di situ ada warung Batagor Riri. Pesan 2-3 biji saja, Anda sudah tidak perlu mencari nasi lagi. Selain sedap, sama-sama mengenyangkan!
Kudapan berbahan tahu dicampur gilingan ikan ini, dapat Anda temui pula di Jln. Jln. Purnawarman (dekat pintu keluar tempat parkir Gramedia), Jln. Cibadak (depan toko buku Merauke), Simpang Dago, Jln. Bungsu, dan Jln. Pasirkaliki sebelum stopan Pajajaran. Yang ramai sih di Simpang Dago, maklum di situ kawasan mahasiswa. Tapi sayang, rada susah parkir!
Bagi penyuka sate, bisa dicicipi beragam jenis, mulai dari sate ayam Blora di Jln. Pasirkaliki, sate ayam Jln. Maulana Yusuf (seberang gereja), sate kambing Karjan Jln. Pasirkaliki, sate Hudori di seberang Stasiun Hall, atau sate kambing Jln. Balonggede.
Untuk kawasan Bandung selatan, Anda bisa mencoba sate Cilampeni yang kahot. (terkenal) Lokasinya bila dari arah Kopo-Soekarno Hatta menuju Soreang, berdekatan dengan lapangan Sulaeman. Sate Cilampeni terkenal karena bahan dasarnya kambing muda yang empuk.
Nah, apalagi? Jika Anda kebetulan sedang berada di Bandung pada siang hari dan saatnya makan siang, Anda bisa memilih tempat dengan menu pilihan yang beraneka ragam itu. Anda siap goyang lidah? Carilah tempatnya, paling cuma keluar uang Rp 25.000,00, sudah ditambah es teh.



Petis sayur Pa Haji
Bagi yang menyukai petis, bisa datang ke Jln. Puteri. Di sana, kita bisa menikmati petis sayur Pak Haji. Bagi yang sudah lama mengenalnya, biasa menyebut petis sayur Toko Hejo, karena letaknya di samping kanan Toko Hejo, toko kelontong yang semua catnya berwarna hejo (hijau).
"Sejak 1921, saat pertamakali kakek saya berdagang di sini, orang lebih mengenal dengan sebutan petis jalan Puteri karena lokasi mangkalnya di belokan jalan Puteri. Tapi, belakangan setelah almarhum kakek saya naik haji, orang mengenalnya dengan sebutan petis sayur Pa Haji, sampai sekarang," ujar Azhiem, generasi ketiga penerus "Petis Sayur Pa Haji".
Petis sayur yang memiliki kekhasan rasa bumbu petisnya yang berbeda dengan petis pada umumnya tersebut, dirintis Alm. H. Ali Sahali, sejak 1921. Kelebihan petis sayur Pa Haji, terletak pada bumbu petisnya. Umumnya petis sayur, untuk menambah rasa gurih diberi bumbu kacang maupun bumbu penyedap lainnya. "Kelezatan dari petis kami hanya pada bumbu petisnya saja, yang dipesan secara khusus," ujar Azhiem.
Bumbu petis yang kembali diolah dicampur air untuk kemudian disiramkan ke potongan lontong yang kemudian diberi toge rebus dan daun seledri. Kekhasan lainnya adalah kerupuk mi yang ditaburkan dan tahu yang digoreng matang.
Untuk harga, satu porsi standar petis sayur Pa Haji dihargai Rp 8.000,00, sementara yang spesial Rp 10.000,00. "Bahkan, kami menyediakan porsi dua dengan harga Rp 12.000, 00 karena banyak pengunjung yang sering merasa porsi biasa masih kurang," ujar Azhiem.
Petis sayur Pa Haji, sejak dulu hingga kini mulai buka sejak pukul 7.30 WIB hingga 16.00 WIB. "Tapi, biasanya jam 12 juga sudah habis, apalagi kalau Sabtu atau Minggu, bisa habis sebelum jam 12 siang," ujar Azhiem. Jadi, kalau tidak mau kehabisan, datang sebelum jam 12.00 WIB.



Perkedel bondon
Nah, untuk malam hari, bisa juga mencoba "perkedel bondon" yang kini menjadi primadona wisata kuliner Bandung. Letaknya di Jln. Kebonjati, masuk emplasemen stasiun lama Bandung. Disebut perkedel bondon, karena warungnya baru buka pukul 21.00 WIB, persis seperti para bondon (wanita nakal) yang biasa beroperasi malam hari.
Biasanya, warung perkedel bondon yang menawarkan menu standar terdiri dari lauk ayam, gepuk, tahu, dan tempe itu, akan "diserbu" pengunjung menjelang tengah malam. Jadi, jangan heran jika telat datang, Anda akan berada dalam satu antrean panjang. Untuk menikmati perkedel bondon yang dicocol dengan sambel terasi, pembeli tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Dijamin sangat murah.
Makan malam di Bandung juga identik dengan warung Ceu Mar, yang terletak di kawasan Cikapundung. Warung tersebut mulai beroperasi 20.00 WIB hingga subuh. Atau bisa juga mencicipi menu di warung Nasi Kalong di Jln. R.E. Martadinata (Riau). Tentu saja, masih banyak titik atau lokasi makan yang bisa dicoba, sambil hangout menikmati udara malam Parijs van Java.

Sumber: Pikiran Rakyat, Sabtu, 07 Juni 2008

0 comments:

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP