Bubuy Bulan

>> Monday, December 22, 2008

Karangan / Ciptaan : Benny Korda
Bubuy bulanBubuy bulan sangray bentangPanon poePanon poe disasate
Unggal bulan, unggal bulanUnggal bulan abdi teang
Unggal poe,unggal poeUnggal poe oge hade
Situ Ciburuy laukna hese dipancingNyeredet hateNingali ngeplak caina
Duh eta saha nu ngalangkung unggal enjingNyeredet hateNingali sorot socana

Read more...

Nasi Timbel Beras Merah Bawean

Lokasi Nasi Timbel Bawean adalah di Jl. Bawean, depan toko roti Bawean. Nama tenarnya adalah Timbel Bawean. Sudah berjualan sejak tahun 86-an, dan termasuk pelopor nasi timbel di Bandung, dengan menu yang agak beda dengan kebanyakan menu nasi timbel yang ada di Bandung, yaitu nasi timbel beras merah.

Lalu apa kefadlolan nasi berbahan beras merah? Dari berbagai sumber referensi, ternyata nilai gizi beras merah adalah lima kali dari kandungan gizi beras putih. Berbeda dengan beras putih yang merupakan hasil gilingan sehingga akan kehilangan kulit arinya, beras merah bukan dari hasil giling, melainkan dari hasil tumbuk sehingga kulit ari, yang di dalamnya banyak mengandunng serat dan minyak alami, tidak banyak terbuang. Makanya beras merah banyak dipakai sebagai bahan makanan untuk bayi, karena kandungan gizi, vitamin dan mineralnya. Selain itu serat yang terkandung dalam kulit ari beras merah juga berfungsi sebagai pencegah penyakit jantung, kanker, kegemukan, diabetes dll. Jadi kenapa nasi timbel Bawean tidak Anda coba untuk makan siang Anda hari ini?


Tempat ini paling ramai adalah sewaktu makan siang. Dengan pelayanan ala prasmanan Anda bisa memilih menu sendiri sesuai dengan selera Anda. Ayam goreng sebagai menu wajib, ikan goreng, tahu, tempe goreng atau bacem, daging gepuk, pepes tahu, pepes usus, tumis usus, dan pepes peda merupakan menu penggoda untuk menyantap nasi timbel beras merah. Tak ketinggalan pula lalapan plus cocolan sambel yang tentunya sebagai menu fardlu alias wajib untuk menyantap nasi timbel.


Dengan modal Rp. 10 ribu saja, Anda sudah bisa menikmati nasi timbel komplit dengan ayam goreng, tahu atau tempe. Dengan menambah beberapa ribu rupiah Anda akan menikmati segarnya segelas jus sebagai penutup makan siang Anda.


Mau coba kan?

Read more...

Kawah Putih

>> Wednesday, December 3, 2008

Objek wisata Kawah Putih terletak di Ranca Bali, sekitar 44 km dari kota Bandung, tepatanya di desa Sugih Mukti kecamatan Pasir Jambu. Apabila menempuh perjalan sejauh 46 km dari Soreang menuju Ciwidey, akan samapai pada pbjek wisata Kawah Putih. Untuk menuju Kawah Putih disarankan menggunakan kendaraan, jangan berjalan kaki karena jalan yang agak menanjak dan cukup jauh, yaitu sekitar 5 km dari pintu masuk.
Menurut data, kawah putih adalah sebuah danau kawah dari gunung Patuha dengan ketinggian 2.434 m dpl. Selain Kawah Putih, masih terapat sebuah kawah yang bernama Kawah Saat dengan ketinggian 2.194 m dpl dan terletak di puncak bagain barat gunung Patua. Karena di danau kawahnya neniliki kandungan belerang sangat tinggi, pada jaman dulu sempat dibangun pabrik belerang dengan nama Zwavel Ontgining Kawah Putih. Pada jaman Jepang, usaha tersebut dilanjutkan dengan nama Kawah Putih Kenxaka Gokoya Ciwidey yang langsung berada di bawah penguasaan militer.
Kawasan wisata ini mulai dibuka pada pukul 07.00 pagi hingga pukul 17.00 sore, setiap Senin sampai Minggu.
Fasilitas di sekitar Kawah Putih sudah cukup memadai dengan adanya pusat informasi, parkir, mushalla, warung-warung makan. Toilet, toko cenderamata, track jogging, panggung pertunjukan dan gua belerang.
Sumber Foto:

Read more...

Kawah Putih: Tempat Bersemayam Roh Leluhur


Pada masa penjajahan Belanda, penduduk setempat menganggap Gunung Patuha di Jawa Barat adalah kawasan yang sangat angker. Penduduk tidak ada yang berani mendaki. Burung-burung pun tidak ada yang melintas di kawasan tersebut.
Kata Patuha berasal dari kata Pak Tua. Orang-orang setempat sering menyebutnya gunung sepuh. Mereka percaya, orang-orang tua yang dihormati dan disegani bersemayam di puncak gunung. Para sesepuh itu, menurut juru kunci Gunung Patuha, mengadakan sidang secara berkala di puncak gunung yang disebut Puncak Kapuk.
Sidang ini diketuai oleh Eyang Jaga Satru. Para tetua yang lain adalah Eyang Rangga Sadena, Eyang Camat, Ngabai, Eyang Barabak, Eyang Baskon dan Eyang Jambrong.
Beberapa penduduk setempat sering melihat secara gaib sekumpulan domba berbulu putih. Domba gaib itu disebut domba lukuta dan dipercaya muncul secara gaib saat para leluhur sedang bersidang. Pengalaman melihat peristiwa yang dianggap gaib itu membuat penduduk setempat tidak berani mendaki atau berbuat sembarangan di seputar gunung.

Aroma Belerang
Berita keangkeran Gunung Patuha ini sampai ke telinga seorang cendikiawan Eropa terkemuka yaitu Dr Franz Wilhelm Junghuhn (1809 - 1864). Dr Junghuhn saat itu tinggal di kawasan tanah Priangan untuk mengembangkan tanaman kina.
Berkat jasanya Indonesia menjadi negara pengekspor kina terbesar di abad 19. Ia pula yang pertama kali menulis laporan ilmiah tentang Pulau Jawa dan Sumatera. Keelokan pegunungan Priangan membuat dirinya memutuskan menetap di tanah Priangan sampai wafat di rumahnya yang menghadap Gunung Tangkuban Perahu.
Sikap skeptis Dr Junghuhn membawa dirinya dan beberapa penduduk setempat di tahun 1837 melawan mitos yang membuat orang
enggan mendaki Gunung Patuha. Ia menemukan alasan mengapa burung-burung enggan melintasi Gunung Patuha. Kawah yang terdapat di puncak gunung menguarkan aroma belerang yang menyengat sehingga binatang pun menghindarinya.
Kawah itu digenangi air sehingga membentuk danau yang sangat indah. Air bening dingin yang berasal dari mata air mengalir ke arah danau kawah menjadi air danau yang hangat. Danau kawah itu dikelilingi tebing-tebing dan pohon-pohon rimbun.
Pepohonan di salah satu bagian tebing nampak hangus seperti terbakar api. Nampaknya asap belerang hanya bertiup ke salah satu bagian tebing sehingga menghanguskan pepohonan di bagian itu.
Pada dinding tebing yang mengitari kawah terdapat beberapa gua. Menurut penduduk setempat gua itu sering dikunjungi orang yang ingin mendapatkan 'ilmu' atau kekayaan dengan bersemedi di dalamnya. Seorang pemandu menyebutkan beberapa nama terkenal yang sering terlihat di kawah tersebut.

Berwarna Putih
Pada saat matahari bersinar cerah air danau berwarna putih. Mungkin itu sebabnya orang menamai danau kawah itu Kawah Putih. Pada saat lain air danau berwarna biru. Saat matahari terbenam air danau bisa berwarna-warni indah. Saat SENIOR mengunjungi Kawah Putih air danau sedang berwarna hijau muda lembut.
Kawah Putih dan sebuah kawah lain di puncak bagian barat terbentuk akibat letusan Gunung Patuha pada abad X dan XII. Ketinggian Kawah Putih adalah 2.194 meter di atas permukaan laut. Sedang ketinggian Gunung Patuha adalah 2.434 meter di atas permukaan laut.
Suhu udara di waktu pagi sekitar 15 sampai 20 derajat Celcius. Jaket, syal atau apa pun yang bisa menghangatkan badan sebaiknya disiapkan sebelum pergi ke Kawah Putih karena udara yang cukup dingin. Di musim kemarau suhu di pagi hari lebih rendah dibanding musim hujan.

Pil Belerang Penyembuh Kulit
Obyek wisata Kawah Putih berjarak sekitar 46 kilometer dari kota Bandung. Lokasi obyek wisata Kawah Putih tidak sulit ditemukan. Di tepi jalan raya Ciwidey menuju Rancabali terdapat penunjuk arah menuju Kawah Putih yang cukup besar.
Dari pos penjualan tiket perjalanan menuju Kawah Putih masih harus ditempuh sejauh 6 kilometer. Jalan yang ditempuh menanjak serta berkelok dan tidak selebar jalan raya Ciwidey. Di sepanjang perjalanan itu tak jarang tampak sekelompok penambang belerang.
Sumber daya belerang yang terdapat di Kawah Putih tidak lama setelah ditemukan Dr. Junghuhn dieksploitasi oleh pemerintah kolonial Belanda. Pabrik belerang Zwavel Ontgining Kawah Putih didirikan di dekat kawah. Pada saaat Jepang menduduki Indonesia pabrik itu diberi nama Kenzaka Yokoya Ciwidey. Pabrik itu diawasi secara ketat oleh tentara pendudukan Jepang dan didayagunakan untuk kepentingan militer.
Penambangan belerang saat ini masih dilakukan oleh penduduk setempat. Pengunjung Kawah putih sering memunguti butir-butir belerang sebesar kerikil yang berwarna kuning bening di seputaran tepi danau kawah.
Butir belerang itu sering dikonsumsi seperti layaknya minum obat keluaran pabrik. Butiran kuning bening itu dipercaya bisa menyembuhkan penyakit kulit.

Majalah Senior: Diah
Sumber: Kompas, Sabtu, 29 Maret 2008

Sumber Foto:

Read more...

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP