Taman Hutan Raya Juanda

>> Wednesday, December 26, 2007

TAHURA JUANDATaman Hutan Raya Ir. H. Djuanda merupakan taman hutan raya pertama di Indonesia, yang diresmikan pada tanggal 14 Januari 1985 oleh presiden Soeharto bertepatan dengan tanggal kelahiran Ir. H. Djuanda. Awalnya dikenal sebagai Kawasan Hutan Lindung Gunung Pulosari dan Taman Wisata Alam Curug Dago. Sebagai penghormatan atas jasa perjuangan Ir. H Djuanda, di pelataran taman ini di bangun patung Ir. H. Djuanda. Lokasi ini merupakan kawasan pelestarian alam yang tersisa yang juga berfungsi sebagai paru-paru kota Bandung. Lokasi yang strategis ini dapat dengan mudah dijangkau melalui :


  • Terminal Dago + 2 Km

  • Ciumbuleuit Puncrut + 6 Km

  • Padasuka Cimenyan + 8 Km

  • Lembang Maribaya + 4 Km


KOLEKSI FLORA FAUNA

Hutan di Tahura Ir. H. Djuanda merupakan vegetasi campuran seluas 526,99 Ha. Jenis Flora dari dalam dan luar negeri yang dapat ditemui pada Blok Koleksi Tanaman/arboretum seluas + 30 Ha. Terdiri dari 40 famili, 112 spesies dengan jumlah 250 pohon, diantaranya :



  • Pinus Meksiko (Pinus montecumate)

  • Mahoni Uganda (khaya anthotheca)

  • Eucalyptus (Eucalyptus deglupta)

  • Sosis (Kigelia aethiopica)

  • Cemara Sumatra (casuarina sumatrana)

  • Bayur Sulawesi (Pterospermum celebicum)

  • Cedar Honduras (Cedrela mexicum)

  • Cengal Pasir (Hopea odorata)

  • Kaliandra (Calliandra callothyrsus)

  • Angsana (Pterocarpus indicus) dll.

Berdasarkan hasil inventerisasi tahun 2003, yaitu inventarisasi primata dan burung maka jenis fauna/satwa yang dapat ditemui yaitu:



  • Kera Ekor Panjang (Macaca fascicularis)

  • Burung Kacamata (zoeterops palpebrosus)

  • Perenjak Jawa (Prinia flaviventris)

  • Cinenen Pisang (Orthotomus sutorius)

  • Bondol Jawa ( Geopelia striata)

  • Jalak Suren ( Sturnus contra)

  • Perkutut Jawa (Geopelia striata)

  • Elang Ular Bido (Spilor cheela)

  • Cucak Kutilang (Pytnonotus aurigaster) dll.

ARBORETUM


ARBORETUMTerdapat + 250 koleksi tanaman dari dalam dan luar negeri. Setiap tanaman dilengkapi dengan papan nama daerah dan latinnya sehingga memudahkan pengunjung untuk mengenalinya. Terletak disekitar Taman Bermain, Monumen Ir. H. Djuanda, dan Goa Jepang.


GOA JEPANG


GOA JEPANGGoa tambahan yang dibangun oleh tentara jepang pada tahun 1942 untuk kepentingan perlahan Sipil Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada tentara jepang. Pembangunan Goa ini dilakukan oleh tenaga kerja pribumi secara paksa yang dikenal dengan “romusha”



GOA BELANDA
Gowa BelandaGua ini dibangun tahun 1918 oleh Belanda dengan kerja paksa rodi nya dan telah mengalami berbagai fungsi, mulai dari markas militer, penjara, tempat penyimpanan senjata dan juga tempat pembangkit listrik tenaga air. Luas sekitar 140 meter dengan banyak rnangan dan lorong.



PATAHAN LEMBANG

Fenomena geomorphologi berupa Patahan Lembang, terletak di Maribaya yang mengontrol aliran, sehingga aliran DAS Cikapundung Hulu berbelok dan mengalir mengikuti arah pahatan.


CURUG DAGO


CURUG DAGO

Anda dapat menikmati pemandangan ekosistem hutan dan perkampungan pada aliran sungai Cikapundung, sambil menikmati keindahan air terjun setinggi + 10 m, berdekatan dengan situs PrasastiThailand. Batu Prasasti ini ditulis dengan menggunakan bahasa dan berksara Thailand peninggalan Raja Thailand Chulalongkorn II (Rama V ) untuk menjelaskan kunjungan peziarahanya ke bandung beserta rombongan pada 1896 M.



CURUG LALAY

Fenomena Goa dengan bebatuan yang terjal yang ditempati burung kelelawar, dan ditengahnya mengalir sungai cikapundungakan Anda temukan di sini. Lokasi curug ini terletak antara pakar dan Maribaya.


CURUG OMAS


curug omasFenomena air terjun sungai cikapundung setinggi + 30 m berdekatan dengan obyek wisata Maribaya. Berdekatan dengan lokasi pahatan maestro pahat Indonesia Hendra Gunawan.



JOGGING TRACK KE MARIBAYAjoging track maribaya

Jalan setapak terbuat dari paving blok Pakar Dago-Maribaya menyusuri ekosistem pinggir sungai berhutan sejauh + 5 Km dengan rute naik turun bukit. Sangat baik untuk kesehatan terutama olahraga jogging di pagi hari karena udaranya yang bersih.









Read more...

Benarkah Bandung di masa datang akan menjadi sebuah danau ?

>> Tuesday, December 25, 2007

Renungan di Akhir Tahun
Warga Bandung mulai terbiasa dengan sampah. Betapa tidak julukan Bandung Lautan api pun sempat berubah menjadi Bandung Lautan Sampah. Hal itu terjadi ketika sampah pemerintah Kota Bandung kebingungan menempatkan sampah, karena tidak tersedianya lahan pembuangan sampah yang memadai. Tak heran kalau saat itu, sampah bertumpuk dimana-mana, di pasar, sekolah, jalan-jalan protokol, puih……bau khas sampah

Read more...

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP